Rabu, 11 Juli 2012

Lampu Merah

Kota ini tak pernah benar-benar tidur
Lampu-lampu jalanan adalah penerang manakala hari beranjak gelap
Sekarang adalah Sabtu malam
Kata orang-orang malam panjang
menghabiskan gelap sampai terang dengan orang-orang yang kita sayang
Namun, Sabtu malam kali ini bagiku akan menjadi satu penyiksaan.
Algojo-algojo sudah siaga di sepuluh kilometer di depan, menunggu tawanannya datang. Atau justru aku sengaja menjadi yang tertawan? Sepuluh kilometer di depan akan ada perayaan. Sesungguhnya aku bisa memilih tidak datang meski aku diundang. 

Lampu merah menyala  tepat ketika mobilku hendak melintasi batas putih penyeberang dan lalu lalang.
Dalam seratus dua puluh detik lampu merah, pikiranku tak sengaja melayang. 
Mencari-cari peluang untuk bisa berbalik arah dan kembali pulang.
Tidak, kata hatiku.
Aku tetap harus datang
ke pesta pernikahan sang mantan
Meski algojo siap-siap membawa parang
bila aku tak siap kemudian melawan.
Algojo, penggal aku sekarang
agar aku tak pernah lagi menjadi
seperti tawanan perang