Sabtu, 09 Maret 2013

MENDENGARMU SUDAH CUKUP

kamu pasti tidak akan percaya aku mampu merasakanmu lewat lagu. sudah setahun lebih kita tak merayakan momen itu. ketika masing masing kita mengirim pesan lewat nada. andai kamu tahu, aku sedang mendengarkanmu, sayang. sekarang.

lewat suara itu aku membayangkan kamu tiba tiba datang kemari. tidak membawa apa apa kecuali rasa aman. kemudian aku tak akan pergi kemana mana. tidak juga pergi beranjak melihat dunia. karena duniaku ada di ujung detak dada. kamu.

setahun lalu, ketika kamu menghilang, mataku seakan tertutup kabut. putih dan tebal. hingga aku tak mampu lagi melihat jalan. udata ini terlalu pekat dan dadaku mendadak sesak. aku sendirian di situ, tak ada orang yang meraih tanganku dan menunjukkan arah.

kalau saja kamu tahu, dunia dan aku hanya berbatasan oleh sebuah jendela. tampak jelas di luar sana namun tak bisa kugapai. barangkali hanya bayang baanhnya lewat kaca saja yang dapat kupahami. namun sampai saat ini tak pernah bisa kumengerti mengapa aku mesti ketakutan akan sepi, mengapa aku hanya bisa bercengkerama dengan nada.

tidak ada yang merengkuhku dalam keheningan ini, sayang. tidak kamu, tidak siapapun.
aku terlampau takut untuk berjalan atau sekadar memilih kesempatan.

sedang kamu terlampau imajinatif untuk kugapai.

tapi aku cukup puas, bisa mendengarkanmu lewat udara.
lewat suara
lewat nada
dari jendela