Selasa, 03 Januari 2017

HATCHi(ハッチ) THE SHARE HOTELS


Gateway ke Kanazawa dalam rangka mengisi winter break beberapa hari lalu cukup singkat, namun mengesankan. Saya akhirnya bisa melihat sudut lain negara Jepang selain Tokyo dan Kyoto.
Kanazawa merupakan kota tua yang pernah menjadi ibu kota Jepang sebelum Tokyo. Kota yang kecil namun cantik ini penuh sudut-sudut yang bisa dinikmati setiap saat.

Kami memutuskan untuk berlibur selama dua hari satu malam dan menginap di HATCHi THE SHARE HOTELS. Dua alasan yang krusial adalah lokasi yang strategis dan harga yang bersahabat. HATCHi THE SHARE HOTELS terletak di dekat Higashi-chaya, sekitar 1 menit jalan kaki. Selain itu ada dua halte bus juga yang dapat dijangkau dengan beberapa langkah dari hotel.
Dengan harga 6900 JPY untuk tiga orang, hotel ini cukup worth it untuk ukuran kota wisata seperti Kanazawa.

Saat pertama kali datang, kami sempat bingung karena saat kami melihat tulisan HATCHi, kami justru menemui kafe dibanding hotel. Kami mencoba masuk, dan terlihat sebuah meja di dekat pintu  yang kami curigai sebagai tempat resepsionis.
Seolah mengetahui kebingungan kami, seorang laki-laki muda-yang akhirnya kami tahu bahwa dia adalah resepsionis hotel- memanggil dan langsung bertanya "mau check in?", kami langsung mengangguk cepat.
Lantai 1 memang digunakan untuk kafe, sedangkan hotelnya berada di lantai 2 dan 3.


Saat menginap di sini, saya jujur tidak berharap banyak, asal bisa tidur nyenyak dan tidak kedinginan saja sudah cukup, mengingat harganya juga yang cukup terjangkau untuk kantong mahasiswa. Ternyata, saya salah!
Hotel ini, meskipun share hotel dan ukurannya tidak terlalu luas (seperti hotel di Jepang ada umumnya, namun ini lebih sempit), desain interiornya patut diacungi jempol. Konsepnya yang urban, modern, dan minimalis membuat saya tak berhenti berdecak kagum dan lupa kalau ini adalah hotel share.

Kamar kami berada di lantai 2 dengan kamar mandi terpisah. Saya lagi-lagi terpesona dengan desain kamar mandinya, minimalis tapi cantik.
Sayang, saya hanya sempat memfoto wastafelnya instead of kamar mandinya. Semoga bisa menggambarkan overallnya.



Saat sarapan kami menuju dapur di lantai basement, saya pun lagi-lagi kagum dengan desainnya dan peralatan masaknya sangat lengkap. Mulai dari kulkas, sendok, rice cooker, bahkan microwave.

Sepertinya hotel ini benar-benar ditujukan untuk kaum muda yang suka berpetualang.

Reccommended?

Saya harus mengakui bahwa kamarnya tidak terlalu luas dan ruang gerak menjadi terbatas. Namun, bagi yang menyukai hal-hal baru dan budget terbatas, saya merekomendasikan hotel ini jika berkunjung ke Kanazawa. Semoga bisa memberi gambaran dan referensi baru :)