Jumat, 15 Januari 2016

NEVER EXPECT, JUST DO YOUR BEST







Saya termasuk orang yang sering membuat resolusi tahunan. Tak jarang pula resolusi tersebut tidak terwujud, entah karena tidak ada kesempatan atau memang tidak sungguh-sungguh mewujudkannya. Justru, hal-hal yang tidak pernah saya rencanakan terjadi and surprised me!

Beberapa minggu lalu, supervisor saya meminta saya pergi ke Kyoto. Kebetulan, riset saya kolaborasi dengan salah satu laboratorium di Kyoto University. Sejak awal masuk lab, saya sadar akan kemampuan saya. Apalagi bidang yang saya kerjakan sekarang benar-benar baru. Saya sudah berpesan ke diri saya sendiri agar tidak terlalu ambisius. Setidaknya bisa mengikuti dan ngga ketinggalan banget deh udah cukup bagi saya. Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya saya pergi ke Kyoto untuk keperluan riset. Teman-teman saya bilang itu rejeki, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama.

Supervisor meminta saya untuk presentasi tentang riset di Kyoto Univ. Saya kerjakan dengan sebaik mungkin dong agar saya ngga malu-maluin saat presentasi nanti karena saya adalah tipe orang yang tidak bisa melakukan sesuatu yang tiba-tiba dan mendadak. Oleh karena itu, persiapan yang matang adalah hal yang sangat penting bagi orang seperti saya.

Done! Saya kirim draft presentasi saya ke supervisor.

Beliau membalas.

Wonderful! Good job!

"Aduh, supervisor saya bilang begini karena memang beneran bagus atau karena beliau terlalu sopan ya untuk bilang 'jelek' kepada saya?" Soalnya saya tahu bahwa orang Jepang itu sangat sopan.

Ternyata, apa yang beliau bilang itu bukan basa-basi. Kemudian beliau mendatangi saya dan berkata "Saya sudah lihat file presentasi kamu. Bagus sekali dan saya rasa kamu bisa ikut JSAP"

Saya kaget dong. Kenapa saya tiba-tiba disuruh ikut meeting segala.

"Tapi, sensei, data saya bla bla bla"

Saya bilang kalau saya sendiri belum pede dengan hasil yang saya peroleh. Apalagi saya masuk lab ini baru 3 bulan lalu.

Supervisor saya terus mendesak hingga akhirnya saya bilang 'yes'.

Saya tahu bahwa senior-senior di lab sedang mempersiapkan paper untuk JSAP ini. Saya sendiri, karena baru masuk lab dan baru memulai riset jadi belum ikut dulu. Memang, saya punya resolusi bisa ikut conference tahun ini, tapi saya berencana akhir tahun saja agar data yang diperoleh sudah cukup bagus dan banyak.

"Deadline abstraknya 14 Januari jam 5 sore," lanjutnya.

Itu berarti 3 hari lagi.

Sedangkan besok dan lusa saya akan pergi ke Kyoto.

Saya menelan ludah, lemes saat itu juga. Mendadak saya merasa ada beban berat yang harus diemban. Tapi saya juga bersyukur, saya diberi kepercayaan oleh supervisor saya. Saya masih tidak percaya, bagaimana coba bikin abstrak dalam 1 hari?

14 Januari, akhirnya saya bisa menyelesaikan abstrak dan mensubmit hari itu juga. Hari sebelumnya, saya merasa tidak bisa menyelesaikannya dan mengeluh kenapa saya harus menyelesaikan hal ini. Bahkan saya tidak mempercayai kalau saya mampu melaluinya. Setelah revisi dengan supervisor, dia bilang 'I have to amazed that you are able to do presentation and this abstract manuscript very good. Many people (in Kyoto Univ) didn't expect that you just joined my laboratory on October, '

Saya, orang yang sering pesimis dengan diri sendiri akhirnya merasa bangga bahwa saya mampu menyelesaikannya, hal yang awalnya saya kira tidak mampu.

Saya jadi belajar, seringkali kita mengharapkan sesuatu, tapi kita lupa untuk memperjuangkannya. Sedangkan orang-orang yang memperjuangkan sesuatu tanpa berharap apa-apa, justru ia akan memperoleh kejutan manis setelah berjuang.

Never expect thing to happen, it's better to feel surprised than to feel disapointed.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar